04.18

Gerejaku


TUJUH TAHUN PAROKI :
MEMASTIKAN ARAH MEMANTAPKAN LANGKAH

Paulus Christian Siswantoko Pr
Romo Paroki Santo Yusup Batang


Tujuh tahun silam, tepatnya tanggal 17 Juli 2002 Stasi Santo Yusup Batang memisahkan diri dari Paroki Santo Petrus Pekalongan dan memproklamasikan diri menjadi paroki yang mandiri. Sebuah keputusan yang sangat berani mengingat keadaan yang masih serba terbatas dan konsekuensi-konsekuensi yang harus dihadapi tidaklah ringan. Gereja belum jadi, pasturan belum punya, sumber daya umat sehubungan dengan tata kelola paroki belum dipersiapkan, ditambah dengan wilayah yang amat luas, serta modal keuangan yang pas pasan, seakan-akan membuat masa depan ”si bayi Paroki Santo Yusup” sangat suram.

Namun setelah tujuh tahun, kita semua bisa melihat bahwa bayi itu bisa tumbuh normal, dari hari ke hari, dari tahun ke tahun terus merangkak meskipun pelan, ”alon-alon waton berkembang”. Tidak dapat dipungkiri bahwa perjalanan yang pelan-pelan tersebut diwarnai dengan pergulatan dan ketegangan, capek dan lelah, makan hati dan perasaan, namun disisi yang lain, di saat yang sama kemandirian, kebersamaan, kedewasaan, dan kesehatian umat sebagai inti gereja semakin tumbuh. Pada titik inilah kita pantas bersyukur kepada Tuhan yang telah memberkati dan mendampingi perjalanan kita semua sehingga dalam keterbatasan tetap ada jalan, dalam ketidakberdayaan tetap ada kemampuan, dalam ketakutan tetap ada keberanian, dalam ketidakpastian ada pengharapan. Itulah rahmat yang sungguh-sungguh nyata kita rasakan.

Nah, pada hari ulang tahun, tahun ini, tanggal 17 Juli 2009, apa yang bisa kita renungkan lebih dalam?
Tentu disamping ucapan syukur dan trimakasih atas rahmat Tuhan yang melimpah kepada kita semua, kita juga harus tetap merapatkan gerak dan memastikan arah. Membangun Gereja yang hidup merupakan arah perjalanan kita sebagai paroki. Arah tersebut, selama tujuh tahun ini telah kita perjuangkan bersama, dengan penekanan pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang dinamika Gereja. Pembangunan fisik dengan berdirinya pasturan rasanya sudah cukup dan sekarang memasuki tahap selanjutnya yaitu pembangunan umat. Arah dari pembangunan umat yaitu terwujudnya Gereja paroki Batang yang hidup dalam arti yang sebenarnya. Agar arah perjalanan kita terarah, maka ada beberapa target yang akan kita capai bersama yaitu:

1. Peningkatan kerja dan pelayanan oleh para romo, Dewan Pastoral Paroki, Dewan Pastoral Stasi dan Dewan Pastoral Lingkungan. Mereka tidak hanya dituntut untuk bisa melayani tetapi juga bisa menjadi pengayom bagi semua umat tanpa pandang bulu. Gereja akan semakin hidup bila di dukung dengan gerak langkah yang satu dan sama dari para romo dan pengurus-pengurusnya
2. Kemandirian umat yaitu terjadinya peningkatan kreatifitas umat dalam mengembangkan iman dan membangun kebersamaan. Gereja sebagai paguyuban mengajak semua umat berpartisipasi dan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas iman. Lebih jauh dari itu, kegiatan itu hendaknya lahir dari keinginan dan inisiatif umat sendiri. Sehingga kemandirian bisa benar-benar mengakar kuat dalam diri umat sendiri. Hal-hal yang bisa dibuat misalnya hadir dalam pertemuan lingkungan yang rutin, latihan koor, pendalaman iman, katekese (pelajaran agama), gerakan cinta Kitab Suci, terlibat dalam koperasi paroki dan masih banyak hal lainnya yang bisa ditempuh.
3. Kedewasaan iman yaitu setiap insan katolik di paroki ini menggunakan iman sebagai fondasi hidup. Artinya iman sebagai nilai-nilai kristiani setiap hari tampak dalam kehidupan keluarga, dunia kerja, dalam pergaulan sosial, bahkan dalam percaturan pemerintahan. Setiap pribadi katolik melalui kebiasaan-kebiasaan dan pola-pola hidup yang baik bisa menjadi garam dan terang bagi dunia, khususnya di Batang ini.

Selama tujuh tahun, kita telah menghidupkan dan membesarkan paroki ini. Namun tidak berarti bahwa kita cukup hanya mengenang yang sudah kita lakukan. Angka tujuh merupakan angka yang baik. Kita memiliki tujuh sakramen yang merupakan pilar-pilar utama bagi iman kita. Maka pada tahun ketujuh ini, disamping kita bersyukur, kita juga harus lebih memperkuat diri dengan berani memantapkan langkah menuju masa depan paroki yang lebih hidup, mandiri dan berkelanjutan. Kita percaya dengan berbagai kemampuan yang telah Tuhan berikan kepada kita masing-masing dan ditopang dengan berkat Tuhan yang terus mengalir kita akan mampu membuat Kerajaan Allah sungguh-sungguh hadir, hidup dan semakin besar di paroki kita ini.

Paroki Batang memang bukan paroki besar dan merupakan paroki paling utara dan paling timur dari wilayah Keuskupan Purwokerto, tetapi dari paroki perbatasan yang kecil ini dan saat ini baru berumur tujuh tahun akan lahir hal-hal yang besar, yang indah, yang bermutu dan bermanfaat untuk kesejahteraan bersama. Ini semua bukan hanya mimpi yang ada di alam tidur, bukan juga sebuah ilusi yang mengawang-awang tetapi sebuah tantangan yang akan dan harus kita jawab bersama. Cinta dan kerja keras yang telah diteladankan oleh Santo Yusup Pekerja yang juga pelindung paroki kita akan membuat kita tetap bersemangat, tidak mudah gentar dan melihat tantangan sebagai peluang indah yang harus kita isi bersama-sama menuju Gereja Batang lebih menarik, simpatik dan dicintai.

Pada kesempatan yang indah ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dewan Pastoral Paroki, Dewan Pastoral Stasi dan Dewan Pastoral Lingkungan serta seluruh umat yang telah memberikan perhatian dan sumbang sihnya sejak paroki ini berdiri. Kerja keras, pengorbanan dan perjuangan bapak ibu dan saudara-saudari sekalian tidak akan pernah sia-sia, melainkan menjadi daya kekuatan yang senantiasa menjaga paroki kita untuk tetap tegak berdiri mengibarkan bendera kemajuan, kerukunan, kedamaian dan ketentraman bagi sebanyak mungkin orang. Tak lupa kita juga berterima kasih kepada para romo yang pernah berkarya di paroki kita ini, semoga dari sini para romo juga menemukan pengalaman-pengalaman indah yang akan memperteguh semangat dan karya pelayanannya di tempat yang lain.

Akhirnya, dirgahayu dan profisiat untuk ulang tahun yang ketujuh Paroki kita yang tercinta, tersayang dan terindah.....Santo Yusup Batang.
Santo Yusup, doakanlah kami semua. Amin.